Senin, 06 Maret 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL

NAMA   : DINI NURUL ROHMAH
NPM      : 22213579
KELAS  : 4EB01


PENGERTIAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi yang dilakukan secara internasional, bagaimana perbandingan akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan berbagai bidang akuntansi lainnya. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan berbagai informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Akuntansi internsaional ini memiliki peran yang sama dengan konteks yang lebih luas lagi, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain. Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu.  Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda.


SEJARAH AKUNTANSI INTERNASIONAL   


Akuntansi di mulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry book keeping) yaitu di Italia sekitar abad 14 dan 15. Sistem pembukuan tersebut dianggap sebagai awal dari penciptaan sebuah akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan di dalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli pada tahun 1447. Double entry bookkeeping merupakan suatu praktik standar pencatatan sebuah transaksi keuangan. Proses pembukuan tersebut meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar yang dijadikan dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi sebuah informasi yang sangatlah berguna. 
Luca Pacioli bukanlah seorang akuntan tetapi dia seorang pendeta yang sangat ahli dalam hal matematika, dan juga sebagai pengajar di beberapa universitas terkemuka yang ada di Italia. Dia adalah orang pertama yang mempublikasikan bagaimana prinsip-prinsip dasar dari double accounting system dalam bukunya yang berjudul Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita pada tahun 1494. Akan tetapi, para ahli sejarah berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukan ide murni dari seorang Luca Pacioli. Tetapi dia hanyalah merangkum bagaimana praktek akuntansi yang saat itu sedang berlangsung dan kemudian mempublikasikannya. 

Akuntansi model akuntansi Belanda di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem jaman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan kekaisaran Rusia. Saat abad ke-20, seiring dengan tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian, akuntansi diakui sebgai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah perang duni II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Perkembangan akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi



Sudut Pandang Kontemporer



Ada beberapa faktor tambahan yang dapat menambah betapa pentingnya untuk mempelajari akuntansi Internasional. Faktor-faktor tersebut berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring dengan adanya kemajuan teknologi informasi. Beberapa hal sudut pandang tersebut adalah :

1.      Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional

2.      Pengendalian nasional terhadap arus modal

3.       Valuta asing

4.       Investasi asing langsung

5.       Liberalisasi transaksi

6.      Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)

7.      Kemajuan dalam teknologi informasi



Konsep akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam akuntansi. Hal tersebut meliputi :

1.      Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.

2.      Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.

3.      Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada

pelaporan keuangan.



Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :

1.      Teori universal atau dunia

2.      Teori multinasional

3.      Teori komparatif

4.      Teori transaksi-transaksi internasional

5.      Teori translasi


Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor maupun impor. Ekspor diartikan sebagai proses penjualan ke luar negeri dan di mulai pada saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan mulai timbul saat perusahaan domestik ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Apabila seorang pembeli diminta untuk memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya. Ada kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah untuk di interpretasikan. Mengingat adanya asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan menginterpretasikan informasi finansial tersebut.



PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Akuntansi haruslah berkembang agar lebih mampu dalam memberikan informasi yang diperlukan dalam hal pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Ada beberapa karakteristik mengenai era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional yaitu :

1.      Bisnis internasional

2.      Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk mengidentifikasi negara asal suatu produk atauperusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional

3.      Ketergantungan pada perdagangan internasional


Dalam hal perkembangannya, seharusnya akuntansi internasional diiringi dengan kemampuan para individu yang bergerak dalam hal akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Karena akuntansi merupakan penghubung antarnegara. Adapun delapan faktor yang mempengaruhi bagimana perkemabangan akuntansi internasional harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi yaitu :

1.      Sistem pendanaan

2.      Sistem hukum

3.      Perpajakan

4.      Ikatan politik dan ekonomi

5.      Inflasi

6.      Tingkat perkembangan ekonomi

7.      Tingkat pendidikan

8.      Budaya



Menurut Choi et. Al (1998;36) ada sejumlah faktor lingkungan yang diyakini bahwa memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :

1.      Sistem Hukum

Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi profesional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum.

2.      Sistem Politik

Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut mengimport dan mengeksport standar-standar dan praktik-praktik akuntansi.

3.      Sifat Kepemilikan Bisnis

Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya di dominasi oleh keluarga atau bank.

4.      Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis

Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan sistem

akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.

5.      Iklim  Sosial

Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia.

6.      Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan

Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.

7.      Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif

Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi.

8.      Kecepatan Inovasi Bisnis

Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.

9.      Tahap pembangunan Ekonomi

Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membutuhkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah

akuntansi kas sederhana.

10. Pola Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.

11.  Status Pendidikan dan Organisasi Profesional

Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas

dipertimbangkan secara penuh.



Selanjutnya menurut Choi et.al (1998;38) mengungkapkan bahwa secara struktural bagaimana pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang yaitu meliputi porsi sebagai berikutt :

Pola Pengembangan Komparatif

Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller berbeda terhadap pengembangan akuntansi yang di amati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar yaitu meliputi pola makroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.

a.       Pola Makroekonomis

Perusahaan mempunyai suatu tujuan tertentu yang hendak di capai, namun seringkali beroperasi dalam dimensi dan juga ruang waktu yang terbatas, dan juga bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Adapun tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :

1.      Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.

2.      Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi

nasional dalam lingkungannya.

3.       Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.

b.      Pola Mikroekonomis

Suatu ekonomi yang berorientasikan pada sebuah pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar ksejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari individu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Beberapaa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :

1.      Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi.

2.      Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

3.      Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan

4.      Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari analisis ekonomi.

c.       Disiplin Independen

Pada disiplin independen menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya.

d.      Pendekatan yang Seragam

Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di Negara-negara dengan ketelibatan pemerintah yang besar dalam perncanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam merupakan pendukung utama pendekatan akuntansi secara seragam.



Adapun empat pendekatan terhadap perkembangan bagaimana akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar yaitu :

1.      Berdasarkan pendekatan makroekonomi

Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.

2.      Berdasarkan pendekatan mikroekonomi

Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.

3.      Berdasarkan pendekatan independen

Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.

4.      Berdasarkan pendekatan yang seragam

Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.


KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

Terdapat 2 pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:

1.      Pendekatan Deduktif. Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan dalam perkembangan akuntansi:

·         Macroeconomic Pattern. Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.  Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional.  Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah Swedia, Prancis, dan Jerman.

·         Microeconomic Pattern. Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi.  Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal  dalam sebuah entitas bisnis.

·         Independent Discipline Approach. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.

·         Uniform Accounting Approach. Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.



2.      Pendekatan Induktif

Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu:

1.      model persemakmuran Inggris

2.      model Amerika Latin / Eropa Selatan

3.       model Eropa Utara dan Tengah

4.      model Amerika Serikat

5.       Chili  berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur  ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok Negara tersebut.


PENGARUH-PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI


Kultur dan akar sejarah suatu Negara merupakan langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntasi. Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem social berubah Karen “pengaruh kultur yaitu: (1) norma dan nilai suatu sistem dan (2) perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di luar sistem.”

  1. Elemen-elemen structural dan cultural yang mempengaruhi bisnis

Hofstede mencoba meneliti elemen-elemen structural dari budaya yang mempengaruhi kuat perilaku dalam situasi organisasi dan institusi. Ada 4 dimensi yang diidentifikasikan yaitu:

  1.       Individualisme vs Kolektivisme

Individualism merupakan kecenderungan fungsi social yang relative bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi social yang relative ketat di mana masing-masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu ditanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interdependensi individu dalam sebuah masyarakat.

  1.       Large vs Small Power Distance

Power Distance adalah sejauh mana anggota menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam Small Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power Distance menerima perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.

  1.       Strong vs Weak Uncertainly Avoidance

Uncertainly Avoidance adalah tingkat di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan keraguan-keraguan. Strong Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.

  1.       Maskulin vs Feminim

Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroism dan sukses-sukses material. Sebaliknya, feminism cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana masyarakat memberikan peran-peran social berhubungan dengan masalah gender.





Sumber :  











Tidak ada komentar:

Posting Komentar