Rabu, 22 Maret 2017

AKUNTANSI KOMPARATIF


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Akuntansi telah meraih keberhasilan dalam hal kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan juga praktek di seluruh dunia. Seiring dengan tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat selama paruh pertama abad ke 20, kerumitan masalah-masalah akuntansi pun muncul secara bersama-sama. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat., khususnya di Jerman dan Jepang.

Faktor yang sama dapat dilihat secara langsung di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Phillipina, Swedia, dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional adalah bahwa di banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat. Akan tetapi, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.

Dalam tahun-tahun terakhir, usaha instuisi dalam hal mempersempit perbedaan dalam hal pengukuran, pengungkapan dan juga proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu hal yang sangat penting di satu sisi, sekarang terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.

Faktor-Faktor tersebut tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan juga terus-menerus, dimana terdpat hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialih kontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.


1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :

1.      Bagaimana standar dan praktik akuntansi di negara-negara Eropa ?
2.      Bagaimana perkembangan IFRS di negara Uni Eropa?
3.      Bagaimana sistem akuntansi keuangan di negara Eropa ?


1.3  Tujuan Masalah

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.      Mengetahui standar dan praktik akuntansi di negara-negara Eropa.
2.      Mengetahui perkembangan IFRS di negara Uni Eropa.
3.      Mengetahui sistem akuntansi keuangan di negara Eropa.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Standar Akuntansi dan Penentuan Standar

Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum untuk penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan juga berlaku di dalam lingkungan tertentu. Standar akutansi terdiri dari :
1.      Deskripsi tentang masalah apa saja yang dihadapi.
2.      Diskusi logis atau cara memcahkan suatu masalah.
3.      Terkait denga keputusan/teori diajukan suatu solusi.

Menurut Twedie, stnadar akuntansi dihasilkan dari lima interkasi, yaitu :
1.      Peristiwa ekonomi.
2.      Kepentingan pribadi.
3.      Penyebaran ide-ide.
4.      Perjalanan sejarah.
5.      Pengaruh internasional.

Sedangkan menurut Nobes dan Parker mengatakan faktor budaya, sosial, dan politik merupakan faktor doniman yang mempengaruhi regulasi akuntansi di berbagai negara. Dengan demikian, jelas bahwa penentuan standar akuntansi tidak hanya menyangkut masalah teknis.

Standar akuntansi menurut Edey (1977) dibagi menjadi empat tipe, yaitu :
1.      Tipe 1 akuntan harus memberitahukan kepada user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan asumsi yang di anut.
2.      Tipe 2 membantu pencapaian beberapa keseragaman tentang pernyataan akuntansi tertentu.
3.      Tipe 3 menghendaki pegungkapan hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan user.
4.      Tipe 4 menghendaki keputusan implisit/ekspilist yang harus di buat tentanf penilaian aktiva dan penentuan laba yang disetujui.


Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
1.      Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan.
2.      Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.

 Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
a.       Representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
b.      Economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.

Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1.      Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
2.      Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3.      Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
4.      Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif yang diajukan FASB.
5.      Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas.
6.      ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari.
7.      Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukan FASB.

Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:
1.      Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi.
2.      Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.
3.      Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda.
4.      Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda.

Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah:
1.      Pendekatan pasar bebas. Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
2.      Pendekatan regulasi. Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas. Pendukung pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada Teori regulasi.

Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi. Oleh karena itu, permintaan terhadapat kebijakan atau standar semacam iatu di dorong oleh krisis yanag muncul, pihak penentu standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran menarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan dan penawaran.

Belkaoui (1985:48) mengatakan bahwa regulasi umumnya diasumsikan untuk dirancang dan dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada dua teori regulasi dalam industri, yaitu:
a.       Teori kepentingan publik (public interest theory). Teori kepentingan publik berpandangan bahwa regulasi diperlukan sebagai tanggapan atas permintaan publik terhadap perbaikan praktik pasar yang tidak efisien dan tidak adil. Sedangkan teori kepentingan keompok berpandangan bahwa regulasi disediakan sebagai tanggapan atas permintaan kelompok tertentu untuk memaksimumkan pendapatan mereka.
b.      Teori kepentingan kelompok (interset group therory).Dalam teori kepentingan kelompok memiliki dua versi, yaitu teori elit politik dan teori ekonomi regulasi.

Beberapa pendapat mengenai siapa yang harus menentukan standar akuntansi:
Argumen pendukung regulasi sektor swasta
1.      Regulasi serktor swasta berkaitan dengan profesi akuntasi.
2.      Suatu badan yang dibentuk oleh sektor swasta memiliki prestisd tersendiri dan dapat diterima oleh masyarakat bisnis.
3.      Oleh karena badan pemerintah beranggotakan birokrat, ada kecenderungan efektivitas persyaratan pengungkapan tambahan menjadi tidak sensitif.

1.      Ada kecenderungan bahwa pemerintah yang terlibat dalam badan tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan publik atau melakukan tindakan yang merugikan kepentingan profesi akuntansi.
2.      Proses legislatif dan otoritas pemerintah mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan politik dari pihak tertentu.
3.      Standar yang dihasilkan pemerintah kemungkinan saling tumpang tindih dalam hal paksaan, dan dapat menimbulkan jugdment yang beragam dari user.

Menurut Prof. Haim Falk menjelaskan ada empat keuntungan menggunakan standar akuntansi internasional:
1.      Berkenaan dengan rekonsilias ikepentingan – kepentingan khusus dari manajer – manajer yang bertanggung jawab bagi pelaporan keuangan dan kebutuhan pemakai informasi keuangan.
2.      Keterbatasan kapasitas penerima informasi keuangan ntuk menginterplasikan informasi semacam itu secara tepat.
3.      Kredibiltas keseluruhan proses pelaporan keuangan dan profesi akuntansi yang mendukungnya.
4.      Adanya daya banding informasi keuangan yang diungkapkan adalah argument yang berkaitan dengan point diatas

Kekuatan yang cenderung mendukung upaya penyusunan standar akuntansi dan pelaporan internasional diantaranya:
1.      Analisis keuangan dan pialang di pasar modal.
2.      Kecenderungan perusahan besar mencari kebutuhan modal dari Negara lain.
3.      Tumbuhnya operasi – operasi bisnis multinasional.
4.      Persetujuan antar Negara yang mendorong berbagai bentuk harmonisasi.
5.      Meningkatnya road show para eksekutif ke berbagai Negara investor.
6.      Survey.
7.      Mengglobalnya praktek akuntan professional ke berbagai Negara.
8.      Kebijakan dari organisasi kreditur yang mendorong digunakannya stndar internasional.
9.      Badan – badan pengawas para modal.
10.  Buku – buku teks


Beberapa Sejarah dalam penentuan standar akuntansi internasional adalah sebagai berikut :
1.      Tahun 1973 Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standard Comunite = IASC).
2.      Tahun 1977 Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi (Organization for economic Coorporation and development = OECD) mengeluarkan deklarasi investasi dalam perusaan multinasional yang berisi.
3.      Tahun 1977 Federasi Internasional Akuntan(International Federation of Accountant = IFAC)didirikan pada tahun yang sama pra ahli yang ditunjuk oleh dewan ekonomi dan social PBB mangeluarkan laporan yang terdiri 4 bagian standar international akuntan si dan pelaporan bagi perusahaan international.
4.      Komisi masyarakat Eropa mengeluarkan Direktif keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisai akuntansi eropa.
5.      Tahun 1987Organisasi Interantional Komite pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
6.      IASC dan IOSCO menyetujui suatu rencana kerj yang penyelesaiannya kemudian mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif.
7.      Tahun 1996 Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya “ mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan secepat mungkin, stadar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusu laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas’.
8.       Tahun 2001 IASB menggantikan IASC dan mengambil mengambil tanggung jawabnya per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut Standar Pelaporan keuangan international (IFRS) dan termasuk dalamnya IAS yang dikeluarkan IASC.
9.      Tahun 2002 parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata perusahaan uni eropa yang tercatat sahamnya harus mengikutistandar IASB selambat – lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi.


2.2 Beberapa Pengamatan Tentang Standar dan Praktik Akuntansi

Alasan utama perbedaan praktek akuntansi dengan standar adalah sebagai berikut:
1.      Hukuman terhadap ketidak patuhan terhadap ketentuan akuntansi lemah dan tidak efektif.
2.       Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak dari yang seharusnya.
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan mengabaikan standar akuntansi jika operasi dan posisi keuangan tersaji lebih baik.

1.      Beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan, bukan laporan konsolidasi.

Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.

Profesi akuntansi telah berusaha mengembangkan sekumpulan standar yang pada umumnya diterima dan secara universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu telah menghasilkan dipakainya seperangkat aturan dan prosedur umum yang disebut sebagai prinsip akuntansi berterima umum yang merupakaguide liness (standar) yang menunjukkan tentang tata cara melaporkan kejadian ekonomis. Profesi akuntansi di Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah berhasil menyusun GAAP berupa 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:

1.      Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.       Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.      Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hokum komersial, dan komisi keamanan.

Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah. Praktik bisa dipengaruhi dalam oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal. Perusahaan-perusahaan yang bersaing bisa begitu saja memberikan informasi diluar apa yang diharusksansebagai tanggapan terhadap permintaan informasi oleh investor dan yang lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut cukup kuat, standar bisa diubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat sukarela.


2.3 IFRS Dalam Uni Eropa

Kecenderungan dalam hal laporan keuangan menghadap ke arah kewajara penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Uni Eropa pada tahun 2001 menyetujui sebuah aturan akuntansi dimana mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka dan dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan bukan hanya perusahaan yang terdaftar saja, termasuk juga laporan keuangan perusahaan pribadi. Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana IFRS diperlukan, akan tetapi perbedaannya tetap ada pada saat tidak ada penggabungan.

Seseorang haruslah bisa memahami IFRS dan juga persyaratan akuntansi stempat. Banyak perusahaan yang akan memilih untuk mengikuti apa saja persyaratan di perusahaanperusahaan dimana IFRS digunakan. Adapun persyaratan IFRS tersebut di gambarkan pada tabel di bawah ini.


2.3.1 Persyaratan IFRS




Republik Ceko
Perancis
Jerman
Belanda
Inggris

Perusahaan terdaftar-laporan keuangan gabungan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan

Perusahaan terdaftar-laporan keungan perusahaan pribadi
Diharuskan
Dilarang a
Diperbolehkan, tetapi hanya untuk tuuan internasional a
Dibolehkan
Dibolehkan

Perusahaan tidak terdaftar-laporan keuangan gabungan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan

Perusahaan tidak terdaftar-laporan keungan perusahaan pribadi
Dilarang b
Dilarang b
Diperbolehkan, tetapi hanya untuk tuuan internasional a
Dibolehkan
Dibolehkan




a Laporan keuangan perusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan dividen.

bIFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini.


2.3.2 Laporan Keuangan


Di dalam laporan keuangan IFRS terdiri dari neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Dalam ungkapan catatan haruslah mencakup hal-hal berikut ini, yaitu:
1.      Kebijakan akuntansi yang diikuti
2.      Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam hal menetapkan kebijakan akuntansi penting.
3.      Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian etimasi.

Informasi komparatif dibutuhkan hanyalah pada saat periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS untuk menunjukkan laporam keuangan suatu entitas perusahaan induk sebagai tambahan bagi pelaporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS tidak ada untuk menghasilkan laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada control, yang merupakan kekuatan untuk mengatur bagaimana kegiatan keungan dan operasi sebuah entitas. Semua cabang haruslah digabungkan, bahkan jika kontrolnya bersifat sementara atau cabang berperasi di bawah pembatasan trasnfer dana jangka panjang yang ketat. Kewajaran penyajian diperluka. IFRS dikesampingkan hanya dalam keadaan yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan, dan juga keuanga awal dari IFRS haruslah diungkapkan.


2.3.3 Patokan Akuntansi

Semua kombinasi bisnis dianggap sebagai suatu pembelajaran dalam IFRS. Dimana goodwill merupakan perbedaan atas harga pasar dari pertimbangan yang ada dan juga harga paar dari asset cabang, kewajiban, dan juga kewajiban bersyarat. Goodwiil yang negatif haruslah segera diakuui dalam pendapatan. Dan netitas-entitas yang dikontrol secara bersama-sama harus bisa dibukukan, baik dalam hal untuk gabungan yang proporsioanl atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.

Translasi dari sebuah laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Dimana mata uang fungsional merupakan lingkaran ekonom utama dimana entitas asing beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing.

a.       Apabila sebuah entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan kaungan akan ditranslasikan dengan metode tarif yang ada dengan penyesuaian translasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham.
b.      Apabila entitas asing memiliki mata uang yang sama dengan mata uang laporan perusahaa induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut :
·         Tingkat akhir tahun untuk sebuah artikel moneter.
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non meneter yang diterima pada saat nilai perolehan.
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non moneter yang diterima pada saat nilai wajar.
Penyesuaian dari sebuah translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan.
c.       Apabila entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang tinggi, maka lapran keuanga pertama kalinya diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya akan ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.

Asset akan dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Apabila metode yang digunakan, revaluasi harus digunkan secara teratur dansemua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali. Pinjaman keuangan dikapitalisasikan dan diamortisasikan, sementara pinjaman operasional pada dasar yang sistematis, biasanya membayar hutang pinjaman pada dasar garis lurus.


2.4 Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara

2.4.1 Perancis

Negara Perancis merupakan negara dengan penyokong utama dalam hal kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal yang pertama pada September 1947. Ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Dan revsi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986,ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999. Plant Comptable berisi mengenai hal-hal sebagai berikut :
1.      Tujuan dan prinsip laporan dan laporan keuangan.
2.      Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3.      Aturan-aturan dan valuasi pengakuan.
4.      Daftar akun, persyaratan penggunannya, dan persyaratan tata buku, dan lainnya yang telah distandarisasi.
5.      Contoh laporan keuanga dan aturan presentasinya.

Ciri khusus akuntansi di Peancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporam keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikosolidasikan.meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi katentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.

Akuntansi Perancis sangatlah terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Perancis yang sebenarnya. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.

Undang-undang akuntansu 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983 merupakan dasar utama dalam hal regulasi akuntansi di Perancis.dimana menjadikan Plan Comptable General suatu keajbian bagi semua erusahaan.


2.4.1.1 Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Lima organisasi utama yang terlibat dalam hal proses penetapan standar di Perancis adalah sebagai berikut :
1.      Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.      Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi).
3.      Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.      Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik ).
5.      Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional).

Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB.


2.4.1.2 Laporan Keuangan

Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
1.      Neraca.
2.       Laporan laba rugi.
3.      Catatan atas laporan keuangan.
4.      Laporan direktur.
5.      Laporan auditor

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.

Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
1.      Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan.
2.      Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing.
3.      Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi.
4.      Detail provisi.
5.      Detail revaluasi yang dilakukan.
6.      Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo.
7.      Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham.
8.      Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya.
9.      Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan.
10.  Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan.
11.  Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis.

Undang-undang Perancis juga berisi mengenai ketentuan yyang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan. Pemikirannya adalah bahwa perusahaan memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen yaitu :

1.      Laporan arus kas.
2.      Laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas.
3.      Laporan estimasi laba rugi.
4.      Rencana bisnis.

Dokumen-dokumen tersebut tidak di audit, akan tetapi hanyalah diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirimkan kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai. Jado, nformasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal untuk manajemen dan juga pekerja.


2.4.1.3 Patokan Akuntansi

Perusahaan-perusahaan Perancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilhan ini. Semua perusahaan harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Asset-asset berwujud dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan, akan tetapi dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.

Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Adanya hubungan antara catatan parusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.

Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik.


2.4.2 Jerman


Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985.

Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraph baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta ungtuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan. Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha.

Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.


2.4.2.1 Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1.      Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
2.      Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru.
3.      Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB

Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan konsolidasi.


2.4.2.2 Laporan Keuangan

Undang- undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
    Neraca.
    Laporan laba rugi.
    Catatan.
    Laporan manajemen.
    Laporan auditor.

Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya.

Semua perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan mereka. Namun, laporan keuangan perusahan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB. Perusahaan memiliki pilihan untuk juga mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan informasional.


2.4.2.3 Pengukuran Akuntansi

GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan Comercial Code (HGB) dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.

2.4.3 Republik Ceko

Akuntasi di Republik Ceko berganti arah untuk beberapa kalinya, seiring dengan sejarah politik negaranya. Adapun praktik dan juga prinsip akuntansinya digambarkan oleh negara-negara berbahsa Jerman di eropa hingga akhir Perang Dunia II. Kebutuhan administrative dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan uasaha. Setelah tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. Divisi Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses inu. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis dalam Organization for Economic Coorperation and Development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni Eropa pada tahun 2004.


2.4.3.1 Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Akuntansi di Republik Ceko dipengarui oleh Commercial Code dan Dekrit Mentri Keuangan. Pasar Modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh dan walaupun Jerman merupakan asal Commercial Code, legalisasi pajak tidak terpengaruh langsung. Seperti yang di bahas dalam bagian berikut. Tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan dalam Accountansy Act dan diambil dari EU Direction diartikan bahwa pajak dan akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Meskipun demikian hukum memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada substansi ekonomi dalam beberapa kasus.

Audit diatur oleh Act on Auditors, yang di keluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk Chamber of Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya sendiri dan mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan mempublikasikan auditor, penyusunan standart audit dan regulasi praktik audit. Sebuah audit laporan keuangan di wajibkan untuk mensahkan laporan perusahaan-perusahaan saham gabungan dan untuk perusahaan-perusahaan besar dengan kewajiban terbatas. Audit dirancang untuk memastikan bahwa akun disimpan menurut kegiatan yang diatur dari dekrit dan bahwa laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari posisi dan hasil keuangan perusahaan.


2.4.3.2 Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Harus bersifat komparatif, terdiri atas:

    Neraca.
    Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi).
    Catatan.

Sesuai dengan persyaratan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan. Contoh-contoh informasi yang relevan yaitu informasi pegawai, pendapatan setiap baian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukan sebuah laporan arus kas.

Hak kepemilikan pengendalian dalam sebuah cabang didasarkan pada kepemilikan saham mayoritas atau memiliki pengaruh dominan langsung maupun tidak langsung. Perusahaan-perusahaan kecil dan lainnya yang tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Laporan Keuangan disetujui pada rapat pemegang saham tahunan. Perusahaan-perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS, baik untuk laporan keuangan gabungan maupun laporan keuangan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar juga diwakilkan untuk memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.


2.4.3.3 Pengukuran Akuntansi

Metode akuisisi digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. metode ekuitas digunakan untuk perusahan rekanan yaitu perusahaan yang menggunakan pengaruh signifikan tapi tidak terpengaruh, dan penggabungan proposional digunakan untuk usaha patungan atau bersama.

Asset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya (LIFO tidak). Asset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi. Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara. Kerugian tak terduga dicatat dan diperkirakan. Perusahaan d apat mengambil keputusan untuk pemeliharaan. Simpanan wajib diharuskan. Keuntungan disesuaikan setiap tahun hingga mencapai 20% ekuitas untuk korporasi dan 10% untuk kewajiban terbatas perusahaan.


2.4.4 Belanda

Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.

Akuntansi Belanda bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.


2.4.4.1 Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981).

Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga kelompok yang berbeda :
1.      Penyusunan laporan keuangan (perusahaan).
2.      Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan).
3.      Auditor laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)


2.4.4.2 Laporan Keuangan

Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa memakainya, laporan keuangan meliputi hal-hal berikut:

    Neraca
    Laporan laba rugi
    Catatan
    Laporan direktur
    Informasi lain yang sudah ditentukan

Sebuah laporan arus kas dianjurkan untuk disertakan, dan sebagian besar perusahaan Belanda menyertakannya. Catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam valuasi dan penentuan hasil, dan pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi dibawah kendali yang sama.


2.4.4.3 Pengukuran Akuntansi

Metode yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan–perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain :
1.      Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan.
2.       Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya.
3.      Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan.


2.4.5 Inggris

Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai professional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive.Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.

Warisan akkuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajiandari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya, selandia baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan.


2.4.5.1 Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :

    Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
    Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah.
    Prinsip konservatisme.
    Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan.
    Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.

Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini.


2.4.5.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:

    Laporan direktur.
    Akun laba dan rugi serta neraca.
    Laporan arus kas.
    Laporan keseluruhan laba dan rugi.
    Laporan kebijakan akuntansi.
    Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan.
    Laporan auditor.

Laporan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi politik serta sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus menyertakan laporan mengenai penguasaan bersama dengan pengungkapan mengenai gaji direktur, komite audit dan kendali internal, dan sebuah pernyataan bahwa perusahaan berjalan dengan baik. Laporan keuangan harus memberikan pandangan yang adil dan benar mengenai keadaan dan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, informasi tambahan mungkin diperlukan, dan dalam keadaan tertentu persyaratannya bisa dikesampingkan. Yang terakhir dikenal juga dengan “ Pengesampingan yang adil dan benar”.

Laporan keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali “perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan keuangan inggris adalah bahwa perusahaan–perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan criteria ukuran perusahaan.


2.4.5.3 Pengukuran Akuntansi

Inggris memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan sangat terbatas sehingga hamper tidak pernah digunakan. Di bawah metode akusisi, goodwilldihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakusisi.

Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keduanya. Jadi , revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya.

Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pension dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.

Semua perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris yang baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan – perusahaan Inggris yang tidak terdaftar juga.


2.5 Persamaan Dan Perbedaan Sistem Akuntansi Di Negara-Negara Maju

Aturan dan sistem akuntansi di negara - negara maju memiliki perbedaan dan juga persamaan sistem, di mana dalam setiap standar yang di gunakan oleh negara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing dalam penerapan sistem akuntansi di negaranya. Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.

Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :

1.       Sistem  hukum

Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum.

2.      Pemilik dana

Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias (fair information).

3.      Pengaruh sistem perpajakan

Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.

4.      Kemantapan profesi akuntan

Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.

5.      Inflasi

Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereke dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yangtidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.

6.       Teori akuntansi

Teori akuntansi sangat mempengaruhi pelaksanaan praktik-praktik akuntansi seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian atas kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaan replacement cost information. Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual framework.

7.       Accidents of history Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang bersangkutan.

Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode tertentu. Krisis ekonomi di Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar akuntansi yang mengharuskan adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk Indonesia, krisis nilai tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan atau interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam pelaporan keuangan serta perlakuan atas selisih kurs. Kolonialisasi juga menyebabkan negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik akuntansi negara yang mendudukinya. Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.
 

BAB III
KESIMPULAN


Sektor publik lebih berpengaruh dan profesi akuntansi lebih di atur oleh negara di negara-negara hukum kode. Hal tersebut menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia. Akuntansi komparatif bagian ini membahas tentang sistem akuntansi di negara Perancis, Jerman, Republik Ceko, Belanda dan Inggris. Perkembangan akuntansi di Uni Eropa berfokus pada Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris karena negara-negara tersebut memiliki ekonomi yang sangat kuat dan juga berkembang pesat. Negara-negara terebut juga menjadi pendiri International Accounting Standards Committee atau sekarang Internasional Accounting Standard Board (IASB). Sedangkan Republik Ceko dipilih karena sebelumnya merupakan bagian dari blok Soviet, sehingga untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi di negara bekas blok Soviet. Masing-masing negara tersebut memiliki sistem akuntansi yang berbeda-beda, dimana memiliki interpretasi sistem akuntansi yang sekarang akuntansi akan terus berkembang untuk memperoleh sistem akuntansi yang lebih baik lagi. Akuntansi Internasional berguna bagi perusahaan baru yang ingin menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan asing.

          



 

DAFTAR PUSTAKA


Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012.International Accounting Edisi 6 Buku 1.Jakarta:Salemba Empat
http://lindamaya.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-komparatif-amerika-asia_30.html
https://hafidzdotorg.wordpress.com/2015/04/18/akuntansi-komparatif-eropa/
https://datakata.wordpress.com/2013/12/03/akuntansi-komparatif-eropa/
http://callme-tod.blogspot.co.id/2013/04/bab-3-akuntansi-komparatif.html
http://ginacha.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-komparatif-di-5-negara-eropa.html
http://mirage-anime.blogspot.co.id/2014/04/akuntansi-komparatif-akuntansi.html