Selasa, 07 Januari 2014

Ayat Jurnal Penyesuaian


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah

            Akuntansi merupakan suatu pelaporan keuangan yang berisi mengenai informasi-informasi yang berguna dalam membantu dalam hal pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik toko mencatat pembelian barang dagangan, mencatat siapa saja yang berhutang, membedakan tempat penyimpanan antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan tempat penyimpanan uang yang ditujukkan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di toko tersebut. Dengan demikian pemilik toko tersebut telah menerapkan konsep akuntansi. Penerapan tersebut tentu saja semakin luas dan semakin kompleks apabila ditujukkan pada suatau usaha dengan skala yang lebih besar.
               Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.


1.2  Rumusan Masalah

1)      Bagaimana karaktersistik Proses Penyesuaian
2)      Kapan Ayat Jurnal Penyesuaian di Buat?
3)      Mengapa Perlu di Buat Ayat Jurnal Penyesuaian?
4)      Akun-akun apa saja yang memerlukan Penyesuaian?

1.3  Tujuan Masalah

1)      Menjelaskan karakteristik proses penyesuaian
2)      Untuk mengetahui  kapan waktunya akun-akun disesuaikan
3)      Untuk mengetahui alasan dibuatnya Ayat Jurnal Penyesuaian
4)      Untuk mengetahui akun-akun apa saja yang harus disesuaikan













BAB II
PEMBAHASAN



2.1  Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian atau disebut juga Adjusting Entries adalah  jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode dengan periode yang lain.
Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan keuangan. Pada saat perusahaan tutup buku, perusahaan akan menyususn laporan keuangan agar perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan pada periode akuntansi berjalan. Adapun laporan keuangan yang terdiri dari:
Laporan Laba /Rugi (profit loss statement or income statement). Dari laporan ini dapat diperoleh laba atau rugi pada tahun yang bersangkutan
Laporan perubahan modal (capital statement).  Laporan ini menunjukan nilai-nilai perubahan dari modal yang dimiliki perusahaan.
Neraca (Balance Sheet). Laporan ini menunjukan posisi harta/asset/aktiva,hutang dan modal.
Sebelum laporan keuangan dibuat terlebih dahulu disusun satu kertas kerja yang disebut dengan neraca lajur. Neraca lajur biasanya dibuat 10 kolom atau 12 kolom .jadi disebut neraca lajur 12 kolom atau neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur dibuat ada beberapa perkiraan-perkiraan yang perlu di sesuaikan untuk dibuat ayat-ayat jurnal penyesuaian.
Konsep (Metode ) Pencatatan Akuntansi:
1.      Cash basis
2.     Acrrual Basis

2.2    Tujuan Dilakukan Penyesuaian

Tujuan dilakukan penyesuaian akun adalah
·         mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar
·         merekap saldo akun-akun buku besar
·         menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita
·         mempermudah penyusunan laporan keuangan
·         mempermudah penyusunan kertas kerja

Alasan perlu di buatnya ayat jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut :
·         Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya
·         Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi harian
·         Item yang mungkin tidak atau belum tercatat
·         Suatu kondisi  yang transaksi sudah terjadi,tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening yang bersangkutan
·          Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat,tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi,sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya

Penyesuaian akun bukan pembetulan dari kesalahan yang terjadi, karena setiap kesalahan pada komputer akuntansi dapat langsung dilakukan pada record yang diketahui salah. Penyesuaian merupakan hal yang penting pada sistem periodical system yang dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system sesungguhnya tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system tidak dibutuhkan penyesuaian.
Beberapa yang perlu di sesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah :
·         Persediaan barang dagang (inventory of merchandise)
·         Biaya dibayar di muka (Prepaid expenses)
·         Penghasilan diterima dimuka (accruals receivable)
·         Biaya yang masih harus dibayar (Accruals payable)
·         Penyusutan aktiva tetap (depretion of fixes assets)
·         Taksiran piutang tak tertagih

Contoh:
Seperti halnya bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu barang dari customer, dengan menerima pembayaran dimuka sesuai aturan tertentu yang ditetapkan misalnya 50%. Cash yang kita terima tersebut adalah bagian dari hutang kita terhadap buyer sejumlah cash yang kita terima. Utang tersebut biasanya dibukukan pada rekening “Pendapatan diterima dimuka”. Pada saat barang yang dipesan sudah kita penuhi bagian piutang akan mencatat sejumlah total invoice padahal piutang seharusnya adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka seharus menjadi 0 (Nol). Pada saat ini diperlukan jurnal memorial untuk menghapus pembayaran dimuka dengan mendebet hutang (pendapatan diterima dimuka)  dan mengkredit piutang. Dalam kasus ini  membuat memorial kredit yang secara automatis membuat ayat jurnal memorial yang mengkredit piutang dan mendebet penadapatan diterima dimuka.

Dalam menangani Jurnal Penyesuaian menggunakan 3 form elektronik :
·         Memorial Debet           : Form untuk membuat memorial yang secara otomatis akan mengupdate buku utang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Hutang Dagang dan mengktedit biaya dibayar dimuka.  (terhubung ke data supplier)
·         Memorial Kredit           :  Form untuk membuat memorial debet yang secara otomatis mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Pendapatan diterima dimuka dan mengkredit Piutang Dagang. (terhubung ke data customer)
·         Serba serbi                    : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh : penyesuaian persediaan

2.3 Karakteristik Proses Penyesuaian

Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, lalu berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat di bagi-bagi kedalam periode waktu, misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan.dengan menggunakan konsep periode akuntansi (accounting period Concept), akuntan harus menentukan pada periode mana pendapatan dan beban perusahaan seharusnya dilaporkan. untuk menentukan periode yang tepat, ia mengacu pada prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basi of accounting), pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode  saat pendapatn tersebut dihasilkan. Sebagai

contoh, pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan, kas yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu. konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan (revenue recognition concept).
Pada akuntansi berbasis akrual, beban dilaporkan pada periode yang sama dengan yang terkait dengan beban tersebut.sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan,yang tidak harus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan. konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada periode yang sama disebut konsep pemadaman (Matching Concept), atau prinsip pemadanan (Matching Principle). dengan memadankan atau menandingkan pendapatan dengan bebannya, laba atau rugi bersih untuk periode tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.
Meskipun PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual, beberapa perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas ( Cash basis of accounting). dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan. sebagai contoh, pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien,sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan. laba bersih (rugi bersih) adalah selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pembayaran kas (beban).
Perusahaan jasa atau perusahaan  dagang berskala kecil dapat menggunakan akuntansi berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan utang. sebagai contoh: dokter, pengacara, dan rumah makan sering menggunakan basis kas.bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan yang disiapkan menggunakan basis akrual, namun,bagi kebanyakan perusahaan besar, akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.

2.4  Proses Penyesuaian

            Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa pun dalam laporan keuangan. sebagai contoh, saldo akun kas dan akun tanah biasanya adalah jumlah yang dilaporkan dineraca.
Meskipun demikian, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemuktahiran (updating). sebagai contoh, saldo untuk beban dibayar dimuka biasanya lebih catat karena penggunaan asset ini tidak di catat secara harian. saldo akun Bahan Habis Pakai (supplies) yang meliputi kertas, pulpen, tinta, printer, dan sejenisnya,biasanya mencerminkan biaya bahan habis pakai  pada awal periode ditambah biaya bahan habis pakai yang dibeli selama periode tersebut.untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai harian akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil. selain itu, jumlah nilai bahan habis pakai umumnya relative lebih kecil dibandingkan asset lainnya, sehingga manajer biasanya tidak memerlukan informasi harian mengenai bahan habis pakai.
            Analisis dan pemuktahiran akun-akun pada akhir periode sebelumnya laporan keuangan disiapkan disebut proses penyesuaian (adjusting process). ayat jurnal yang memuktahirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut ayat jurnal penyesuaian. seluruh ayat jurnal penyesuaian memengaruhi paling tidak satu akun laba rugi dan satu akun neraca. jadi, ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun asset atau kewajiban.



2.5  Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian

A.    Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka adalah jika perusahaan menerima pendapatan atas suatu barang / jasa yang belum diserahkan
Contoh :
Pada tanggal 3 Agustus 2008, Charity membayar sewa kios selama 1 tahun sebesar Rp 6.000.000.  Jurnal tanggal 3 Agustus 2008 adalah sebagai berikut :
Kas                                                                  Rp 6.000.000
            Pendapatan diterima di muka                                     Rp 6.000.000
( Dicatat oleh pemilik kios )

Pada waktu tutup buku tanggal 31 Desember 2008, jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut.
Pendapatan diterima di muka                                     Rp 2.500.000
            Pendapatan sewa                                            Rp 2.500.000

Penjelasan :
Pada tanggal 3 Agustus 2008 pemilik kios menerima uang sebesar Rp 6.000.000, tetapi belum sepenuhnya menjadi hak pemilik kios, karena sewa tersebut untuk satu tahun, bukan satu bulan. Karena pemilik kios sudah menerima secara tunai, beliau mencatat kas Rp 6.000.000 (D) pada pendapatan diterima di muka Rp 6.000.000 (K).
Jika kita memakai dasar akrual, pendapatan diakui jika sudah menjadi haknya. Dalam contoh tersebut, hingga akhir peride akuntansi tanggal 31 Desember 2008 yang menjadi hak pemilik kios hanya 5 bulan, yaitu Rp 2.500.000 ( 5/12 x Rp 6.000.000 = Rp 2.500.000 ).

B.     Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang sudah dibayar pada awal periode untuk pembayaran biaya sampai beberapa periode yang ditentukan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 2008 pemilik kios membayar biaya asuransi untuk periode satu tahun kepada PT Aman sebesar Rp 3.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2008, saat pembuatan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut.
Biaya asuransi                                                 Rp 2.000.000
            Asuransi dibayar di muka                               Rp 2.000.000

Penjelasan :
Pada tanggal 31 Desember 2008 asuransi yang sudah terpakai (biaya asuransi ) sebesar Rp 2.000.000 yaitu selama 8 bulan, dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember. Perhitungannya adalah 8/12 x Rp 3.000.000 = Rp 2.000.000


C.     Biaya Pemakaian Perlengkapan
Biaya pemakaian perlengkapan adalah nilai sebagian dari harga beli perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi.

Perlengkapan di daftar saldo memperlihatkan jumlah RP 500.000, setelah dihitung secara fisik persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 300.000. ini berarti perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp 200.000 ( Rp 500.000 – Rp 300.000  = Rp 200.000 ).
Jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya pemakaian perlengkapan tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut.
Beban perlengkapan                                        Rp 200.000
            Perlengkapan                                                   Rp 200.000

D.    Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum diterima dan belum dicatat, tetapi sebagian sudah seharusnya diterima pada periode yang bersangkutan.
 Contoh :
Tanggal 1 September 2008 PT X menyimpan uang di BANK Pasifik Rp 1.000.000, suku bunganya 18 % per tahun dan bunga diterima oleh PT X setiap 6 bulan sekali ( tiap 1 Maret dan 1 September ). Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan diterima tanggal 1 Maret 2009, sehingga sampai akhir periode akuntansi terdapat bunga yang diterima penundaannya selama 4 bulan.
( 1 September – 31 Desember ) yaitu : 4/12 x 18% X Rp 1.000.000 = Rp 60.000
Jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut.
Piutang bunga                                                 Rp 60.000
            Pendapatan bunga                                           Rp 60.000      

E.     Utang Biaya
Utang biaya adalah biaya-biaya yang telah diakui tetapi belum dicatat.
Contoh :
Perusahaan membayar upah buruh setiap tiga hari sekali. Tarif upah Rp 50.000 per hari. Para buruh dibayar  tiap hari senin. Ternyata tanggal 31 Desember 2008 jatuh pada hari minggu. Ini berarti akhir periode akuntansi terdapat upah yang belum dibayar selama tiga hari = 3 x Rp 50.000 = Rp 150.000.
Jurnal penyesuaian yang dicatat perusahaan adalah sebagai berikut :
Beban gaji                                                       Rp 150.000
            Utang gaji                                                       Rp 150.000



F.      Kerugian Piutang
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak tertagih.
Contoh :
PT XYZ merelakan piutang Tuan B sebesar Rp 200.000 karena usahanya bangkrut.
Jurnal penyesuaian yang dicatat PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2008 adalah.

Cadangan kerugian piutang                            Rp 200.000
            Piutang usaha                                                  Rp 200.000

G.    Penyusutan     
Semua aktiva tetap ( kecuali tanah ) yang dimilik dan digunakan oleh perusahaan dalam beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan beralunya waktu.
Contoh :
Di daftar saldo, akun peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp 2.000.000, diputuskan manajemen bahwa penyusutan 10 % pertahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun = 10 % x Rp 2.000.000 = Rp 200.000
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut.
Beban penyusutan peralatan kantor                            Rp 200.000
            Akumulasi penyusutan peralatan kantor                                 Rp 200.000    

2.6 Jenis-Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian

Ada lima jenis ayat jurnal penyesuaian :
1.      Ayat jurnal accruals                :           Menyatakan peristiwa yang telah terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum dilaksanakan.
2.       Ayat jurnal defferals              :           Menyatakan adanya penerimaan atau pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau transaksi yang terkait.
3.       Ayat jurnal estimasi               :           Perhitungan bagian tahun bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke depan.
4.      Ayat jurnal revaluasi               :           Menyatakan selisih antara nilai buku dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahan dalam prinsip akuntansi.
5.      Ayat jurnal koreksi                  :           Memperbaiki dampak kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.

2.7  Perbedaan Jurnal Penyesuaian dan Koreksi

Di dalam akuntansi, jurnal koreksi dibuat untuk mengecek nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengecek penggunaan klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun).
Di akhir periode pembukuan  sering dihadapkan pada beberapa jurnal atau transaksi yang tidak sesuai dan selisih. Oleh karenanya  perlu beberapa jurnal perbaikan agar laporan keuangan yang  dibuat menjadi seimbang. Terkadang yang dibutuhkan jurnal penyesuaian, tetapi tak jarang pula  memerlukan jurnal koreksi untuk mengecek transaksi yang sudah  bukukan.
Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibuat dengan maksud untuk mengecek nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengecek penggunaan klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian, dibuat dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi  supaya menjadi lebih akurat.
Secara garis besar dapat disimpulkan di sini bahwa jurnal koreksi dibuat atas kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan dibukukan
(baik salah nilai maupun akun). Sedangkan jurnal penyesuaian dibuat bukan untuk memperbaiki  kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi dicatat, melainkan untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi
.
Akuntan akan/perlu membuat jurnal penyesuaian atas transaksi yang pada awal mulanya telah dicatat secara benar (tidak salah dalam membukukan nilai maupun tidak salah dalam penggunaan akun) dalam rangka memperbaharui data akuntansi dengan cara menentukan secara tepat berapa besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang diterima di muka yang telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan, berapa besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang diterima di muka (dalam periode berjalan) yang akan ditangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang, berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran yang telah menjadi beban untuk periode berjalan, berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran periode berjalan yang akan ditangguhkan sebagai beban untuk periode mendatang, berapa besarnya jumlah beban periode berjalan yang harus diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan, dan berapa besarnya jumlah pendapatan periode berjalan yang harus diakui meskipun penagihan kasnya belum diterima.



























BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Ø Ayat Jurnal Penyesuaian atau disebut juga Adjusting
Entries adalah  jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi. Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi.

Ø  Konsep (Metode ) Ayat Jurnal Penyesuaian dicatat dengan Cash Basis dan Accrual Basis.

Ø  Ada lima jenis Ayat Jurnal Penyesuaian : Ayat jurnal accruals, Ayat jurnal defferals,  Ayat jurnal estimasi, Ayat jurnal revaluasi, Ayat jurnal koreksi.

           
3.2 Saran

            Dalam mempelajari akuntansi di perlukan kecermatan dalam pengerjaannya, karena apabila salah sedikit saja maka akan terjadi ketidakseimbangan nilai-nilai akun. Oleh karena itu kita harus selalu teliti atas pekerjaan yang kita lakukan ini.























DAFTAR PUSTAKA






Sucipto toto, Moelyati,  &  Sumardi (2009). Akuntansi 1. Jakarta: Penerbit yudhistira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar